SURABAYA, kabar9.id - Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Dyah Roro Esti Widya Putri, melakukan kunjungan kerja ke pabrik Ladang Lima, Senin (17/11/2025) di kawasan Rungkut Industri, Surabaya.
Wamendag disambut oleh jajaran direksi dan managemen Ladang Lima, ia langsung masuk ke ruang meeting berdiskusi dan melanjutkan tour ke pabrik, sekitar 90 menitan ia baru keluar dari pabrik tersebut.
Selama kunjungan, Wamendag meninjau secara langsung fasilitas produksi Ladang Lima yang berfokus pada pembuatan produk turunan mocaf, khususnya cookies dan noodle yang diproduksi di plant Surabaya.
Produk-produk ini memanfaatkan mocaf yang dihasilkan dari plant Ladang Lima di Pasuruan, yang menjadi pusat produksi bahan baku utama.
Dalam kesempatan tersebut, Wamendag menyoroti potensi besar mocaf sebagai komoditas lokal yang mampu meningkatkan nilai tambah singkong Indonesia, sekaligus menghadirkan alternatif pangan sehat bagi konsumen.
“Saya bangga melihat ada pelaku usaha yang mampu melakukan terobosan sederhana hingga tumbuh menjadi besar dan bersaing di industri pangan sehat seperti Ladang Lima.
Harapannya, Ladang Lima dapat terus berkembang dengan menghadirkan inovasi-inovasi baru, menyajikan produk kesehatan yang berkualitas, dan ikut mendukung peningkatan kualitas SDM yang dapat terlihat dari apa yang kita konsumsi setiap hari. Dari berbagai produk yang saya coba, brownies dan Pumpberry menjadi favorit saya,” ujar Dyah Roro Esti Widya Putri, Wakil Menteri Perdagangan RI.
Tim Wamendag juga ingin mengetahui proses perkembangan Ladang Lima, termasuk tantangan yang dihadapi perusahaan dan kebutuhan dukungan yang dapat difasilitasi oleh Kementerian Perdagangan. Kunjungan ini sekaligus menjadi ruang dialog langsung antara pemerintah dan pelaku industri pangan sehat untuk mendorong pertumbuhan sektor berbasis komoditas lokal.
CEO Ladang Lima, Raka Bagus mengatakan, Ladang Lima menyampaikan apresiasi atas kunjungan dan perhatian pemerintah.
“Kami sangat berterima kasih atas kunjungan Ibu Wamendag. Dukungan pemerintah sangat berarti untuk memperkuat industri berbasis komoditas lokal seperti mocaf. Kami berkomitmen terus berinovasi menghadirkan produk gluten-free berkualitas yang mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional,” ujarnya.
Kunjungan ini diharapkan menjadi langkah positif dalam memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri pangan sehat, sekaligus membuka peluang bagi Ladang Lima untuk mendapatkan dukungan dalam hal pengembangan pasar, sertifikasi, dan potensi ekspor di masa mendatang. Jib rls

.jpeg)