SURABAYA, kabar9.id - Diana Fitria, salah satu wisudawan S1 Pendidikan Matematika Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengaku bahagia, sebelum mengikuti kelulusan dalam wisuda periode 116 Unesa Sabtu (27/9/2025), gadis berjilbab itu mendapatkan pengalaman mengajar di Australia, bahkan hingga dua kali kesempatan.
Kesempatan pertama, Diana bersama 5 orang lainnya tergabung dalam program Unesa Global Mobility Award (UGMA) pada bulan April hingga Juli, Ia ditempatkan untuk mengajar di sebuah sekolah bergengsi, Canberra Grammar School Australia, ia menjadi asisten pengajar bahasa Indonesia kelas TK sampai kelas 3 SD dan kelas 11-12 SMA.
Sedangkan yang kedua pada bulan Oktober hingga Desember, Diana ditempatkan di Canberra juga, namun di sekolah berbeda, yakni Islamic School of Cambera Australia. Ia menjadi asisten pengajar Matematika jenjang Secondary, kelas 7- hingga 10.
"Banyak perbedaan budaya pembelajaran dengan disini, bagaimana wibawa guru disana, disiplin anak dan kurikulumnya cukup berbeda, kurikulum Matematika di sana banyak menggunakan latihan soal dibandingkan di Indonesia," Ujarnya.
Diana juga terkejut dengan pengendalian siswa disana, saat jam istirahat, tidak ada siswa berada di dalam kelas, mereka semua harus berada di lapangan untuk makan dan bermain, karena semua siswa disupervisi oleh guru dan semua terlihat oleh guru pengawas langsung.
Pengalaman tersebut ingin Diana terapkan saat mengajar di sekolah, apalagi saat ini ia telah mengemban sebagai guru kelas di salah satu sekolah dasar.
"Pengalaman yang menyenangkan dan berharga dari Australia suatu saat bisa diterapkan di Indonesia," Jelasnya.
Diana menjadi salah satu wisudawan dari 1.510 wisudawan yang dikukuhkan oleh Unesa di Graha Unesa, Kampus Unesa II Lidah Wetan, Surabaya, Sabtu (27/9/2025).
Rektor Unesa, Nurhasan dalam sambutannya mengatakan, Unesa sudah membekali para lulusannya dengan berbagai keterampilan termasuk keterampilan entrepreneur yang memungkinkan lulusan bisa bersaing di dunia usaha dan industri.
Para lulusan yang dicetak, diharapkan menjadi generasi optimis, tangguh, pantang menyerah, dan gesit beradaptasi. Dengan karakter itu, lulusan mampu membawa visi bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
Cak Hasan juga berpesan agar alumni menjaga marwah dan nama baik almamater juga bisa memberi manfaat kepada orang lain.
"Jadilah teladan, agen perubahan, dan cahaya bagi lingkungan sekitar,” ungkapnya.
Zainuddin Amali, Wakil Ketua Umum PSSI 2023-2027, juga memberikan orasi motivasi bertajuk “Mengubah Mindset dari Mencari Kerja Menjadi Pencipta Kerja.”
Di hadapan lulusan Unesa, mantan menteri pemuda dan olahraga itu menekankan pentingnya perubahan pola pikir lulusan agar tidak hanya berorientasi sebagai pencari kerja, melainkan mampu membuka lapangan kerja baru.
"jadikan kesempatan kerja sebagai pengalaman sekaligus sebagai bekal untuk membuka usaha, yang nantinya bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain," Jelasnya.
Banyak sekali peluang yang bisa dimanfaatkan mahasiswa, termasuk mengandalkan keterampilan digital. Lulusan prodi manapun bisa memanfaatkan berbagai peluang dan mengembangkannya menjadi magnet yang menghasilkan pendapatan. Jib