SURABAYA, kabar9.id - Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) menggelar Kongres Nasional PDGI Ke-28 di Surabaya pada 15-17 Mei 2025. Kongres yang mengusung tema Penguatan Peran dan Fungsi PDGI Bagi Anggota dan Masyarakat Pasca Berlakunya Undang-Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023 ini dibuka langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas), Yusril Ihza Mahendra.
Dalam keterangannya, Yusril membuka peluang untuk merancang undang-undang (UU) yang mengatur secara khusus mengenai organisasi profesi ke depannya. Sebab, organisasi profesi seperti Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) harus memiliki pegangan hukum yang jelas dalam menjalankan perannya dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.
Yusril pun menyoroti pentingnya posisi organisasi profesi seperti PDGI dalam sistem pelayanan kesehatan nasional. Keanggotaan dalam organisasi profesi menuntut kompetensi dan keahlian tertentu yang bersifat spesifik dan tidak bisa diikuti oleh sembarang pihak, juga dituntut untuk mengembangkan kompetensi agar tidak tertinggal.
Yusril juga berharap, Kongres ini menghasilkan rumusan strategis untuk memperkuat peran PDGI dalam kesehatan Nasional.
"Semoga kongres ini memberikan manfaat besar bagi masyarakat, bangsa, dan negara, serta memperkokoh eksistensi PDGI sebagai organisasi profesi yang unggul dan terpercaya," Tuturnya.
Sementara Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan kekosongan kebutuhan dokter gigi di sejumlah puskesmas di Jatim segera terisi dari jalur penerimaan CPNS sekaligus mendukung pelayanan terhadap masyarakat secara maksimal.
pihaknya juga akan berkoordinasi dengan para bupati dan wali kota untuk mengatasi kekurangan kebutuhan dokter gigi di masing-masing daerah.
Khofifah yakin, dengan keberadaan dokter gigi di setiap puskesmas, pelayanan kepada masyarakat bisa optimal, biaya perawatan dan pengobatan terkait masalah gigi bisa ditekan.
“Ini untuk menjangkau Masyarakat menengah ke bawah. Ini kebutuhan yang harus dipenuhi," Ucapnya.
Sementara Ketua PDGI Pengurus Wilayah Jawa Timur, drg. Sumartono mengatakan, pelaksanaan Konggres kali ini luar biasa, sebagai tuan rumah Jawa Timur bersyukur bisa sukses menggelar dan dihadiri pula oleh Menteri koordinator hukum dan HAM Prof Yusril Ihza Mahendra dan Gubernur Jatim Khofifah Indar parawansa dan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, serta Ketua Umum PDGI Usman Sumantri.
"Dari awal persiapan sampai hari ini selesai diresmikan oleh pak menteri tadi luar biasa sambutan dari teman-teman, semuanya sukses dan full, biasanya kongres tidak pernah sepenuh ini kalau ada pembukaan, tapi kali ini luar biasa sampai banyak yang berdiri, Alhamdulillah," Ujarnya. Sumartono menyebut, peserta Kongres dan delegasi kali ini ada 800 lebih orang, sedangkan dari peserta seminar ilmiah sekitar 1.000 orang.
Menurut Sumartono, isu yang diangkat dalam ilmiah kali ini adalah penyakit gigi itu menjadi momok bagi Indonesia, karena ternyata menduduki perangkat 5 besar penyakit di Indonesia, hanya saja kurang perhatian di sana, karena lebih mementing penyakit yang lain. Makanya dibutuhkan lebih banyak edukasi, promosi sampai preventif ke masyarakat yang harus dilakukan oleh seluruh komponen kesehatan, khusus kesehatan gigi dan juga masyarakat itu sendiri.
Sumartono juga menjelaskan, dalam Konggres kali ini juga dimeriahkan oleh ratusan stand pameran alat teknologi dan produk kesehatan gigi, mulai dari yang yang teknologi konvensional sampai teknologi yang baru, seperti foto rontgen yang baru sehingga orang bisa mengetahui dengan jelas jaringan pada giginya, ada pula alat pembuat gigi palsu terbaru yang tidak perlu pasien harus mencetak dan membawa ke teknisinya tapi sudah ada alatnya, kemudian alat dari foto yang ada dengan kamera khusus bisa mengantarkan sampai ke lab gigi dan pulang tinggal pasang. Jib