Para peserta lokakarya saat berdiskusi
SIDOARJO, kabar9.id - Kabupaten Sidoarjo menjadi salah satu lokasi Lokakarya kolaboratif, Studi implementasi untuk mendukung program ILP - Kemenkes:
Percontohan skrining kanker serviks dengan model hub and spoke menggunakan HPV DNA. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa (14/1/2025) di hotel Aston Sidoarjo.
Marijane Lacoste, Country Director Jhpiego mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan dari USAID Momentum dengan didanai oleh Roche dan Biofarma yang tujuannya adalah meningkatkan cakupan skrining untuk kanker leher rahim yang dilaksanakan di Kabupaten Sidoarjo, tepatnya di Puskesmas Wonoayu adalah mencapai 75% dari total coverage wanita usia 30 sampai 69 tahun.
"Pesertanya sekitar 50 lebih, dari pembicara tadi ada dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dokter Citra, kemudian dari HOGI (himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia) dr Indra Yulianti SPOG, kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo," ujarnya didampingi dokter Ratih Indriyani.
Selain itu hadir pula BBLK balai besar laboratorium regional, Labkesmas 2 Sidoarjo, Labkesmas Provinsi Jawa Timur, PKBI, IBI, patologi klinik dan lainnya.
"Karena ini kan sampling nanti ada hubungan dengan laboratorium dan terutama dari Puskesmas Wonoayu, yang lainnya memang untuk mendukung kegiatan ini, juga terutama dari Roche dan Biofarma," terangnya.
Program ini, lanjut Marijane, akan dilaksanakan selama 15 bulan, dimulai dari Oktober tahun lalu, dari persiapan-persiapannya, tapi launching atau kick off di nasional pada 28 November 2024 lalu.
Kemudian ini adalah kegiatan pertama atau launching di Kabupaten Sidoarjo untuk pelaksanaannya akan direncanakan sampai Desember 2025 di dua kabupaten/kota yakni Sidoarjo dan Kota Surabaya.
Melalui lokakarya ini, diharapkan bisa bersama-sama menyukseskan kegiatan pencegahan atau skrining kanker leher rahim untuk mendukung Kemenkes. Melalui forum ini pula para peserta berdiskusi bersama bagaimana cara mengedukasi masyarakat melakukan promosi kesehatan untuk pencegahan kanker serviks, bagaimana akan melaksanakan skrining di Puskesmas maupun di pos, kemudian juga pelatihannya apa yang akan dilaksanakan skrining di Puskesmas Wonoayu, kemudian bagaimana pelatihannya, siapa saja yang dilatih, proses pengambilan sampelnya, pengiriman sample, sampai apabila ada hasil positif terus kemudian dilaksanakan thermal agresi atau terapi untuk pasien-pasien yang terdeteksi positif.
"Juga bagaimana untuk monitoring dan evaluasi juga untuk pengumpulan data keseluruhan kegiatan dan ini akan dilaksanakan sampai Desember, kita membuat work plan sehingga nantinya kita akan bisa mengetahui siapa melaksanakan apa tugas tanggung jawab masing-masing untuk melaksanakan kegiatan ini di Kabupaten Sidoarjo," pungkasnya. Jib