Geliat Airlangga Gelar Capacity Building Bagi PIC Institusi Pendidikan Untuk Pendampingan Ibu


SURABAYA, kabar9.id - Geliat Airlangga dan Unicef menggelar Capacity Building PIC institusi pendidikan bersama Dinas Kesehatan dalam persiapan pendampingan ibu, Kamis (28/11/2024) dan Jumat (29/11/2024) di hotel Ibis Surabaya.

Hadir dalam kegiatan ini utusan dari dinas Kesehatan dan Institusi pendidikan 9 kabupaten/kota di Jawa Timur, mulai dari Jember, Banyuwangi, Pacitan, Ponorogo, Nganjuk, Magetan, Bangkalan, Sampang, Kota Malang. Turut bergabung secara daring BKMP Unair Prof Evi Muhamamd Luqman, dan Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Gizi Masyarakat Dinkes Jatim Malik Afif.

Tim Geliat Airlangga, Prof. Ratna Dwi Wulandari mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk membantu kabupaten kota di Jawa Timur dalam menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Sebab, angka kematian ibu dan angka kematian bayi termasuk angka kematian anak itu di Jawa Timur masih tinggi, di beberapa kabupaten/kota itu masih menjadi lokus.

"makanya kenapa kita kemudian memilih daerah-daerah tertentu sebagai lokus kegiatan kita, harapannya kita bisa mencegah terjadinya kematian yang sebenarnya bisa dicegah," ternagnya.


Ratna menjelaskan, kematian ibu dan bayi itu sebenarnya ada dua, yang satu kematian yang bisa dicegah, untuk mencegah kematian inilah harus mengintervensi faktor risikonya, misalkan bagaimana  supaya ibu itu sedini mungkin mau periksa ke bidan, kalau terima tablet tambah darah harus diminum sampai habis, jadi itulah Geliat Airlangga yang ingin melibatkan para mahasiswa para pendamping untuk selalu mengingatkan ibu hamil.

"karena kita tahu pendidikan masyarakat kita itu kan bervariasi ya, ada yang sudah menganggap penting perilaku sehat ada yang belum, ada yang ngerti ini boleh dilakukan itu tidak boleh, nah kita bermainnya di sana sehingga ketika faktor risiko ini kita kendalikan, maka si ibu nanti lebih sehat, posisi melahirkan itu badannya kuat, sehingga proses persalinannya bisa berjalan dengan lancar, bayinya sehat," jelasnya. 

Ratna juga meminta para ibu muda harus hati-hati di dalam memilah informasi yang masuk ke dirinya, karena sekarang ini zaman sosial media itu semua bisa masuk termasuk hoax-hoax,  harus hati-hati bagaimana memilah dan memilih informasi mana yang itu benar dan harus diikuti dan mana informasi yang seolah-olah benar tapi sebenarnya tidak benar,  sehingga Ratna berharap dengan gerakan-gerakan seperti  ini dengan melakukan pendampingan ibu-ibu bisa menerima kehadiran para pendamping.

 "anggaplah para pendamping ini sebagai teman untuk curhat, untuk saling berbagi masalah sehingga apapun masalahnya nanti bisa diselesaikan bersama-sama, jadi teman-teman pendamping ini nanti berperan juga selain mengingatkan meliterasi juga membantu untuk menyampaikan hal-hal yang perlu dikomunikasikan dengan tenaga kesehatan dengan Puskesmas, jadi teman-teman pendamping bisa menjadi perantaranya jadi kalau ibu-ibu butuh sesuatu nanti bisa dengan lebih cepat di fasilitasi oleh teman-teman pendamping," pungkasnya. Jib