Ketum PBNU Sambangi Kantor PCNU Surabaya

 


SURABAYA, kabar9.id - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Tsaquf mengunjungi kantor PCNU Surabaya di jalan Bubutan VI /2 Surabaya Senin (12/8/2024) malam. Ia didampingi oleh Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, Bendahara PBNU Gudfan Arif Ghofur dan wakil ketua PBNU Amin Said Husni.

Yahya Cholil mengaku kunjungannya ke Surabaya saat ini untuk meredam kalangan PCNU dan kader NU di bawah agar jangan sampai terbawa emosi terkait permasalahan penyerangan Kyai NU oleh pihak lain. Namun ia juga mengaku juga membahas banyak hal terkait hari santri nanti di Surabaya.

Gus Yahya, panggilan akrabnya, mengintruksikan kepada seluruh warga nahdliyin maupun non nahdliyin untuk menahan diri terhadap kasus penyerangan (penganiayaan) yang menimpa salah satu anggota Banser di Karawang dengan PWNU Jabar, PCNU Karawang maupun PCNU Bekasi. 


"Saya Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, menginstruksikan kepada seluruh jajaran Nahdlatul Ulama dan khususnya kepada jajaran GP Ansor dan Banser menahan diri dan mempercayakan sepenuhnya penanganan masalah ini kepada pihak Kepolisian atau aparat penegak hukum," ucapnya.

PBNU juga sudah mengintruksikan kepada PWNU Jabar dan PCNU Karawang untuk menempuh jalur hukum menindaklanjuti kasus tersebut.

“Alhamdulillah sekarang kepolisian sudah proses dan kami minta supaya setelah teridentifikasi pelaku-pelakunya segera ada tindakan hukum yang jelas untuk mencegah agar masalah ini tidak berlarut  larut yang memungkinkan menjalar menjadi masalah yang lebih besar karena kita tahu sekarang suasananya juga di bawah," terangnya.

Apapun  masalahnya, kata Gus Yahya mudah mudahan masalah ini bisa menjadi pelajaran buat kita semua, khususnya warga NU bahwa permasalahan ini tidak boleh terus menerus dilanjutkan.

“Dan tentu saja, kita meminta kepada pihak pihak terkait, apakah merasa NU atau tidak, untuk juga bertanggungjawab menjaga suasana kondusifitas masyarakat. Dan tidak melakukan artikulasi artikulasi membuat pernyataan pernyataan yang tidak tidak, yang bisa memicu reaksi reaksi emosional dari pihak lain. Jib