SIDOARJO, kabar9.id - Geliat Airlangga menggelar diseminasi hasil program kerjasama peningkatan kualitas KIA tahun 2023-2024 Kamis (29/8/2024) di hotel Luminor Sidoarjo.
Diseminasi program health ini terdiri dari AMPSR, 3 Eliminasi, Healt in Emergency, Ibu hamil, Imunisasi, TB anak, dan MTBS.
Program ini telah terlaksana di 8 daerah yang menjadi sasaran, yakni Jember, Surabaya, Jombang, Banyuwangi, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Blitar, Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Pamekasan.
Wahyul Anis, salah satu Tim Geliat Airlangga mengatakan, kegiatan ini sebagai evaluasi sekaligus melaporkan kegiatan yang sudah dilakukan bersama kabupaten/kota beserta dukungan Bappeda, selain itu juga memaparkan rekomendasi-rekomendadi dari program kerjasama setahun terakhir tersebut, sehingga bisa ditindak lanjuti oleh kab/kota di daerahnya.
"Semua itu bagian program kesehatan yang dipegang oleh Geliat dan kita sampaikan hari ini," ujarnya.
Menurutnya, hasil program ini bisa menjadi acuan dalam menentukan anggaran dan aksi kesehatan di daerah masing masing.
"Besar harapan kita keterlibatan dari Bappeda dan Dinas Kesehatan untuk melanjutkan rekomendasi yang kita sampaikan, peran Dinas Kesehatan lebih untuk monitoring dan evaluasi kegiatan yang kita lakukan, sehingga kegiatan yang berjalan beberapa tahun ini tidak berhenti setelah kegiatan ini berakhir," jelasnya.
Waritsah, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mengatakan, 8 kab/kota yang ikut pendampingan tahun ini, belum tentu menjadi lokus pendampingan pada tahun depan, sebab tahun depan akan ditentukan lagi pendampingannya. Waritsah pun berharap 8 kab/kota tersebut bisa menindaklanjuti hasil rekomendasi pendampingan ini dan bisa diusulkan melalui anggaran APBD kab/kota di tahun 2025.
"Khawatirnya mereka kan tidak mendapatkan pendampingan tahun depan, kita kan melihat capaian indikator programnya," terangnya.
Waritsah menjelaskan, setiap tahun melihat dari tiga sisi capaian program, yakni jumlah kematian ibu hamil, jumlah kematian bayi dan prevelance stunting, kabupaten/kota mana yang tertinggi itulah yang perlu menjadi lokus pendampingan. Jib