SURABAYA, kabar9.id - Persentasi penduduk miskin di Jawa Timur pada Maret 2024 hanya 1 digit, yakni sebesar 9,79 persen atau menurun 0,56 persen dari presentasi periode sebelumnya.
Hal ini terungkap dalam rilis Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS) pada Senin (1/7/2024) di kantor BPS Jatim jalan Kendangsari Surabaya.
Angka kemiskinan Jatim yang mencapai 9,79 persen ini menjadi kali pertama berada di bawah 10 persen selama beberapa tahun terakhir. Karena tercatat sejak tahun 2020, persentase angka kemiskinan di Jatim selalu berada di atas 10 persen.
Lebih rinci, pada 2020, persentase kemiskinan Jatim sebesar 11,09 persen, kemudian naik menjadi 11,4 persen pada 2021. Kemudian turun menjadi 10,38 persen tahun 2022, turun lagi menjadi 10,35 persen pada tahun 2023. Selanjutnya turun signifikan 0,56 persen poin pada tahun 2024 menjadi 9,79 persen.
Kelala BPS Jatim, Zulkipli mengatakan, Jumlah penduduk miskin Jawa Timur pada Maret 2024 sebesar 3,983 juta orang, menurun 0,206 juta orang terhadap Maret 2023.
Lebih lanjut Zulkipli menjelaskan, Persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2023 sebesar 7,50 persen, turun menjadi 7,12 persen pada Maret 2024. Sementara persentase penduduk miskin perdesaan pada Maret 2023 sebesar 13,98 persen, turun menjadi 13,30 persen pada Maret 2024.
Dibanding Maret 2023, jumlah penduduk miskin Maret 2024 perkotaan turun sebanyak 61 ribu orang (dari 1,704 juta orang pada Maret 2023 menjadi 1,643 juta orang pada Maret 2024).
Sementara itu, pada periode yang sama jumlah penduduk miskin perdesaan juga turun sebanyak 145 ribu orang (dari 2,485 juta orang pada Maret 2023 menjadi 2,340 juta orang pada Maret 2024).
"Garis Kemiskinan pada Maret 2024 tercatat sebesar Rp536.122,-/kapita/bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp408.011,- (76,10 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp128.111,- (23,90 persen)," ujarnya.
Zulkipli menambahkan, Pada Maret 2024, secara rata-rata rumah tangga miskin di Jawa Timur memiliki 4,24 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp2.273.157,-/rumah tangga miskin/bulan.
Sementara itu, Penjabat(Pj.) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono yang ikut hadir dalam rilis BPS Jatim mengatakan, Pemprov Jatim sangat senang akhirnya angka kemiskinan di Jatim hanya 1 digit, pada akhir 2024 nanti pihaknya menargetkan angka kemiskinan ekstrim di Jatim bisa berkurang drastis.
"Menurunnya angka kemiskinan ini tidak lepas dari intervensi dalam bentuk program penanggulangan kemiskinan yang dikemas dalam Jatim Satya yakni Jatim Sejahtera dan Mulia. Jib