SURABAYA, kabar9.id - Dunia printing tak bisa lepas dari perkembangan zaman, teknologi terbaru terus bermunculan hingga penggunaan Artificial Intelligence (AI) menjadi kebutuhan di dunia cetak saat ini di tengah tingginya permintaan pasar, Krista Exabition pun menangkap peluang itu dengan menghadirkan pameran mesin dan teknologi printing bertajuk Surabaya Printing Expo (SPE) pada 11-14 Juli 2024 di Grand City Surabaya.
CEO Krista Exhibitions, Daud D. Salim mengatakan, pameran yang digelar ke 17 kalinya ini menghadirkan mesin-mesin percetakan seperti mesin cetak offset, cetak digital, cetak tekstil, sablon, jasa cetak, alat-alat cetak terkini dan penyediaannya serta teknologi percetakan yang mutakhir dan terbesar di Indonesia Timur.
Menurut Daud, pameran SPE tahun ini meningkat 20% dari sebelumnya, baik dari segi jumlah maupun teknologi printing yang dihadirkan. Pengusaha di bidang percetakan bertaraf nasional maupun internasional yang turut dilibatkan sebanyak 230 perusahaan peserta diantaranya 10 perusahaan yang merupakan UMKM.
Pihaknya juga optimis dapat mendatangkan 15.000 pengunjung selama 4 hari pameran, pameran ini merupakan peluang yang baik bagi para pengusaha grafika agar lebih termotivasi untuk terus berinovasi dan menghasilkan produk-produk unggulan dengan mesin berteknologi canggih serta berdaya saing tinggi dengan produk-produk luar negeri.
Mesin mesin berteknologi baru laser, 3D, cetak digital, cetak sablon, cetak Offset, cetak garment, cetak tekstil, mesin cutting, mesin finishing, label, dan tinta ada semua di pameran SPE ini. Bukan itu saja. berbagai acara dan seminar menarik pun digelar, Workshop dan Seminar dari Asosiasi PPGI dengan tema Workshop Packaging & Branding UMKM dan Tend Inovasi dan Bisnis Desain dalam Industri Cetak, Seminar dari Media Print Pack Magazine dengan tema AI & Bisnis Percetakan di Indonesia, Tren dan Solusinya dan lainnya.
Ketua Umum Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI), Ahmad Mughira Nurhani mengatakan, saat ini kebutuhan percetakan terus meningkat, apalagi pada momen Pemilu serentak di awal tahun 2024 kemarin, membuat para pengusaha percetakan kebanjiran order, pada Pilkada di berbagai daerah di Jawa Timur nanti juga daerah Indonesia Timur lainnya nanti diperkirakan akan mengerek permintaan pada perusahaan cetak.
"Pilkada nanti sangat banyak, jangan sampai lepas peluang itu," ujarnya.
Mughirah menjelaskan, saat ini tantangan yang dihadapi adalah transformasi dari konvensional ke digital, sebab industri cetak dituntut harga murah dan mesin yang lebih cepat. Mughirah menilai pameran kali ini menjadi kesempatan bagi pelaku percetakan untuk mendapatkan mesin teknologi terbaru, Ia menceritakan saat dirinya ikut pameran di Eropa justru tambah ribet, kalau mau beli disuruh ke dealer yang terdekat di Indonesia, belum lagi after salesnya bagaimana, sementara di SPE ini bisa segera dapat barangnya.
Ketua DPD PPGI Jatim, Iwan Dhamar menambahkan, Percetakan di Jatim adalah hub nya Indonesia Timur, perkembangan UMKM yang pesat membuat permintaan mencetak packaging juga besar, terbukti workshop packaging yang akan digelar di pameran ini pesertanya membludak, awalnya ditarget 100 pengusaha saja, kini sudah 145 yang siap mengikuti.
" Cukup menarik, Mesinnya langsung ada di sini, akan di demokan cetakannya seperti apa dengan vendor di pameran," jelasnya.
Kabid Pemberdayaan Industri, Disperindag, Arif Khamzah mengatakan, Jumlah perusahan percetakan di Jatim 4.911 unit, mulai dari yang kecil, menengah dan besar, terkonsentrasi di lima kabupaten/kota besar Surabaya, Malang, Sidoarjo, Madiun kota dan kota Mojokerto.
Kabid Pemasaran Koperasi UMKM, Andrio Himawan mengatakan, pameran ini menjadi peluang bagi UMKM untuk menambah wawasan dalam printing baik packaging, media promosi cetak dan lainnya. Jib