SURABAYA, kabar9.id - Sebanyak 4.232 skrining tuberkulosis (TB) pada anak telah dilakukan oleh Kader Surabaya Hebat (KSH) di kecamatan Sawahan Surabaya, Namun belum ditemukan kasus positif TB anak. Skrining ini berjalan sejak 29 Pebruari sampai 16 Juni 2024. Hal ini terungkap dalam monitoring dan evaluasi eliminasi TB anak di Kecamatan Sawahan yang digelar oleh Geliat Airlangga, Rabu (26/6/2024) di Puskesmas Banyuurip Surabaya.
Tim Geliat Airlangga, Wahyul Anis mengatakan, meski belum ditemukan kasus yang positif, para kader KSH telah belajar bagaimana melakukan skrining yang baik, bagaimana melakukan edukasi masyarakat dan pendampingan bersama satgas TB sehingga nanti diharapkan bisa saling bekerja sama.
"Nanti terbiasa melakukan seperti ini dan hasilnya lebih baik lagi," terangnya.
Wahyul mengakui, orientasi kegiatan memang untuk pemberdayaan masyarakat, untuk temuan kasus dalam TB anak memang masih rendah, berbeda dengan orang dewasa, anak tidak bisa mengeluh, juga tergantung pada orang tuanya apakah mau membawa anak ke fasilitas layanan kesehatan atau tidak, apalagi Surabaya sendiri memiliki sumber daya yang mumpuni.
Priyo Susilo dari Divisi penyakit menular Dinas Kesehatan Kota Surabaya mengatakan, pihaknya sangat terbantu dengan kegiatan dari Geliat Airlangga yang membekali KSH dalam turun ke masyarakat di kecamatan Sawahan, kader ini sangat membantu petugas dalam menemukan dan melakukan skrining.
Menurut Priyo, Kader ini bisa melakukan investigasi kontak untuk melakukan skrining apabila memenuhi kriteria terduga, maka dia harus dilakukan pemeriksaan laboratorium yang namanya TCM, apabila hasilnya lab positif maka dia akan dilakukan pengobatan TB, apabila negatif maka dia harus dilakukan rujukan rontgen, apabila hasilnya positif maka dia akan mendapatkan pengobatan TB, apabila hasilnya negatif maka dia akan dilanjutkan dengan melakukan yang namanya tuberculin skin test untuk mengetahui hasil tersebut sudah terkena infeksi laten TB atau tidak, bila hasilnya positif maka dia akan mendapatkan terapi pencegahan tuberkulosis, apabila dia negatif maka akan dilakukan observasi saja.
"Jadi peran daripada kader ini sangat membantu kita karena dia adalah garda terdepan kepanjangan tangan dari Puskesmas untuk melakukan sesuatu investigasi kontak pasien TB," Terangnya. Jib